Just word about my world
Rabu, 03 April 2013

The history of ParisFrance, spans over 2,000 years, during which time the city grew from a small Gallic settlement to the capital and primate city of France. It further developed into a center of art, medicine, science, fashion, tourism, high culture and high finance, becoming one of the world's major global cities.

Ancient place

Coins of the Parisii (Metropolitan Museum of Art).
It is believed that a settlement on the site of modern-day Paris was founded in about 250 BC by a Celtic tribe called the Parisii, who established a fishing village near the riverSeine. The Île de la Cité was traditionally assumed to be the location of the settlement, but this theory has been recently brought into question. Recent archeological finds indicate that the Paris region's largest pre-Roman settlement may have been in the present-day suburb of Nanterre.[1]
Paris's lands were prosperous, and occupied a strategic position for controlling river shipping and commerce. The area came under Roman control after the revolt of 52 BC when Vercingetorix led a Celtic uprising against the Romans under Caesar. The town sided with the rebels and was said to have contributed 8,000 men to Vercingetorix's army. It was garrisoned by Vercingetorix's lieutenant Camulogenus, whose army camped on the Mons Lutetius (where the Panthéon is now situated). The Romans crushed the rebels at nearby Melun and took control of the entire region. By the end of the same century, the Île de la Cité and Left Bank Sainte Geneviève Hill became the centre of a new Roman settlement called Lutetia.
Julian the Apostate crowned Roman Emperor in the Thermes de Cluny, in February 360.
Under Roman rule, the town was thoroughly Romanised and grew considerably. It was, however, not the capital of its province, Lugdunensis Senona—that role was played by Agedincum (modern SensYonne). It was Christianised in the 3rd century when St Denisbecame the city's first bishop. The process was not entirely peaceful—in about 250 St Denis and two companions were arrested and decapitated on the hill of Mons Mercurius, thereafter known as Mons Martis (Martyrs' Hill, now Montmartre).
Lutetia, a Celtic name that may mean "dwelling surrounded by waters, was renamed Paris in 212after the local tribe, a sub tribe of the Senons, but the rest of the 3rd and 4th century was wracked by war and civil unrest. The city came under attack from barbarian invaders, prompting the construction of a defensive city wall. In 357, the Emperor Constantine's nephew Julian arrived in Paris to become the city's new governor. Although his uncle had declared Christianity the official religion of the Empire, Julian "the Apostate" strove to roll back its advance. He became emperor in 361 but died in battle only two years later.
Roman rule in northern Gaul effectively collapsed in the 5th century. In 451, the region was invaded by Attila the Hun, prompting fears that Paris would be attacked. According to legend, the city was saved by the piety of Sainte Geneviève and her followers, whose prayers for relief were answered when Attila's march turned away from Paris to the south. St. Geneviève remains Paris's patron saint to this day.
readmore »»  

curcol

dini hari ini jam 1:38 aku sama sekali belum gantuk dan gakbisa tidurr -___- gara2 mikirin fisika sama terpengaruh efek kopi u,u
ya Allah aku cuman ditemenin putri didunia maya .-. 
readmore »»  

kehidupan



HASIL PENGAMATAN
 Saya sudah sering mendengar kabar jika ada seseorang yang menikah setelah hamil duluan dan yang nikah sebelum hamil. Dan berdasarkan dari pengamatan saya selama ini saya melihat kehidupan keluarga yang menikah dalam keadaan hamil itu kebanyakan dialami oleh para remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas biasanya kehidupannya:
·        1.  kurang nyaman
·         2. kurang bahagia,
·         3. kurang kemantepan
·         3. tidak Barakah
·         4. masih mementingkan ego masing-masing
·         5. masih belum bisa menafkahi keluarga secara sempurna
·         6. suami masih belum bisa bertanggungjawab secara sempurna
·         7. sering terjadi percecokan atau pertengkaran dalam rumah tangga
Jika orang yang menikah sebelum hamil biasanya kehidupannya:
·         1. bahagia
·         2. sejahtera
·         3. nyaman
·         4. Barakah
·         5. Tidak terlalu mementingkan ego masing-masing
·         6. Sudah bisa menafkahi keluarga secara sempurna
·        7.  Sudah memiliki pekerjaan yang tetap
·         8. Suami sudah bisa bertanggungjawab secara sempurna
·         9. Sudah jarang terjadi percecokan atau pertengkaran dalam rumahtangga
readmore »»  

feature



Zaman Boleh Berbeda, Nilai-nilai Pancasila Tetap Sama

Minggu (17/2), Kedaulatan Rakyat melakukan terobosan  baru. Bersama managernya yang bernama Ngabdul Wahid membuat kegiatan lomba debat argumentasi nilai-nilai Pancasila tingkat SMP se-DIY. Tujuan dilakukannya lomba tersebut adalah untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila di kalangan remaja yang sudah mulai tergeser oleh zaman globalisasi.
            Ngabdul Wahid (44) mengatakan bahwa diadakannya lomba tersebut karena Kedaulatan Rakyat sendiri berpedoman pada pers Pancasila. Sudah menjadi kewajiban untuk melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga berusaha menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda. Mengapa? Supaya generasi muda zaman sekarang paham akan nilai-nilai Pancasila, mengingat nilai-nilai luhur Pancasila sudah mulai terkikis karena banyak pengaruh globalisasi. Bukan berarti pengaruh globalisasi tidak baik namun juga punya sisi positif.
            “Pancasila di era sekarang ini sudah tidak menjadi kurikulum wajib di dunia pendidikan. Lain dengan masa saya dulu, Pancasila menjadi alat-alat politik dan alat kekuasaan,” tutur pak Wahid sambil tersenyum.
            Memang benar, nilai-nilai Pancasila bermakna penting dan sebagai generasi muda kita harus paham terhadap apa itu Pancasila. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini, Pancasila hanya bagaikan angin lalu yang berhembus dan tak dianggap di kalangan remaja. Padahal, pancasila dijadikan sebagai alat-alat politik dan alat kekuasaan. Banyak juga kalangan remaja yang tidak memahami betul tentang makna-makna penting dan butir-butir dari Pancasila sila pertama sampai kelima.
            “Koruptor seharusnya dihukum seberat-beratnya agar mereka jera terhadap apa yang sudah mereka lakukan, karena tidak memikirkan rakyat ke depan dan merugikan rakyat. Rakyat banyak yang terbengkalai nasib kehidupannya karena ulah para koruptor.” Ujarnya tersenyum.
            Nilai Pancasila sabagai alat politik dan alat kekuasaan kian menghilang ditelan hiruk pikuknya era globalisasi saat ini. Remaja sekarang hanya bisa mengikuti tawuran dan tidak peduli dengan nilai-nilai Pancasila yang sangat penting untuk kehidupan sekarang dan masa depan. Supaya anak cucu kita juga bisa memahami nilai-nilai luhur Pancasila sesuai kaidah dan aturan.
            Selain memahami makna nilai-nilai Pancasila, sebagai generasi muda juga harus mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan saling berbagi pengetahuan tentang nilai-nilai Pancasila. Supaya Indonesia tetap menjadi negara yang kental dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan agar bisa dijadikan contoh bagi negara lain di seluruh belahan Dunia.
Walaupun zaman kian maju dan kian modern, tetapi nilai-nilai luhur Pancasila tetap sama dengan zaman dahulu dan harus lebih baik lagi dalam hal pengamalannya. Dan jangan sampai ada kejadian tawuran lagi antarkalangan remaja SMP/SMA karena akan sangat merugikan diri sendiri, orang lain, bangsa, dan negara Indonesia.
Kini saatnya generasi muda menanamkan dan mengamalkan semua nilai-nilai luhur Pancasila. Demi mewujudkan cita-cita negara Indonesia mejadi negara yang maju. Juga menjadi generasi-generasi muda yang berbakat dan mampu berkompetensi di semua bidang. Itu semua adalah amanah yang harus diemban oleh generasi-generasi muda saat ini. Apakah generasi muda akan mampu mengemban amanah tersebut? Sejarah akan mencatatnya.
readmore »»  

artikel2



Pemanfaatan kreatifitas remaja
Banyak remaja yang mempunyai kreatifitas tinggi, akan tetapi mereka belum bisa memanfaatkannya dengan baik. Sebenarnya, jika mereka mau memanfaatkannya dan berpikir sedikit tentang sesuatu yang ingin dibuat. Pasti akan ada banyak sekali macam-macam mainan atau segala sesuatu yang mereka ciptakan untuk dimanfaatkan oranglain. Dengan itu, mereka mendapat banyak keuntungan seperti mereka memanfaatkan kreatifitas yang mereka punya, mereka dapat memberikan sesuatu pada oranglain dan mereka juga pasti akan mendapatkan imbalan dari apa yang mereka buat.
Saya katakan remaja zaman sekarang itu kebanyakan malas untuk membuat sebuah sesuatu yang berurusan dengan berpikir. Tetapi, juga tidak semua remaja beranggapan sedemikian rupa. Ada juga remaja yang senang membuat sesuatu yang bermanfaat untuk oranglain dan dirinya sendiri, seperti membuat mobil-mobilan, robot, pesawat-pesawatan, dan lain sebagainya.
Remaja sekarang sudah terlena dengan teknologi dan social networking, karena mereka dikuasai oleh teknologi bukan mereka yang menguasai teknologi.
readmore »»  

artikel



Pergaulan Bebas Remaja
Banyak sekali pergaulan bebas dikalangan remaja zaman sekarang, padahal mereka mengetahui pengaruh atau akibat dari pergaulan bebas  itu sendiri. Akan tetapi, mereka acuh tak acuh terhadap pengaruh atau akibatnya itu. Dan sudah banyak sekali poster, juga penyuluhan tentang bahaya pergaulan bebas yang diselenggarakan dimana-mana termasuk disekolah, rumah sakit, kantor polisi dan lain-lain.
Saya katakan sudah banyak daerah yang remajanya melakukan pergaulan bebas, entah itu daerah yang besar hingga daerah yang terpencil. Seperti didaerah Yogyakarta dan sekitarnya juga banyak sekali remaja yang melakukan pergaulan bebas, mungkin karena kota Yogyakarta tergolong kota yang besar dan banyak penduduk.
Baru-baru ini penulis mendengar kabar dari teman, jika ada siswi berumur sekitar 14 tahun yang melakukan hubungan intim diluar nikah dan siswi tersebut hamil. Herannya, orangtua, keluarga, teman, dan guru tidak ada yang tahu tentang kehamilan dia. Hingga kandungannya 9 bulan, tak ada seorangpun yang mengetahui kehamilannya dan baru setelah dia ketahuan melahirkan dikamar mandi. Padahal dia seorang muslimah berjilbab, tetapi mengapa dia sampai menlakukan hal yang naudzubillah itu. Guru sekolahnya pun mengatakan bahwa “saya tidak menyangka dia melakukan perbuatan kotor itu, padahal dia termasuk siswi yang rajin dan sopan”. Disisi lain, ternyata berkrudung atau berjilbab belum tentu dia bisa menjaga keahkwatannya itu dengan baik.
Saya katakan pula, kebanyakan yang merasakan akibatnya paling besar yaitu kaum akhwat. Mereka akan menanggung malu yang begitu besar, apalagi jika mereka ketahuan hamil diluar nikah dan yang menghamili melarikan diri tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan.
readmore »»  
Postingan Lebih Baru Postingan Lama